Azimat Ilmu Pelet Kholisohn | Pelet Kholisoh | Azimat Pelet Kholisoh | minyak Pelet kholisoh

Azimat Ilmu Pelet Kholisoh

Ilmu Pelet Kholisoh – Pada Postingan kali ini saya akan sedikit mengulas kembali sebuah ilmu pelet yang cukup populer pada masa pemerintahan raja harun, yang mana raja harun tersebut memiliki serang budak yang bernama Kholisoh, seorang budak yang wajahnya sangat jelek di antara sekian banyak para budak wanita, yang di miliki oleh raja harun, namun demikian dengan kekuatan mistis yang dimiliki oleh khlosoh, dapat memikat perhatian raja harun tersebut. berikut kita simak sejarah mengenai azimat khlosoh.

Tiga orang permaisuri yang di miliki raja harun cantiknya nudzubilah, diantara permaisuri tersebut yang pertama bernama Ghadir, permaisuri yang kedua bernama Qut Qulub, dan permaisuri yang ketiga bernama buhjah zaman, di samping memiliki permaisuri yang cantik nya naudzubilah, raja harun juga memiliki seorang budak yang jeleknya juga sama naudzu billah, yang bernama marjanah, ( nama aslinya kholisoh marjanah yang berarti mutiara ) merupakan alam laqob atau julukan yang di berikan oleh Raja Harun Al- Rasyid )

Asal Azimat ilmu pelet Kholisoh
kholisoh pada suatu hari pergi ke sebuah tanah lapang, di sana kholisoh melihat seekor bangkai kuda yang di kerumuni oleh binatang binatang buas yang sedari tadi mengerumuni , namun yang membuat kholisoh tercengang yakni bangkai seekor kuda tersebut seakan akan tidak dapat di makan oleh segerombolan binatang buas tersebut, dan pada akhirnya karena rasa penasaran, kholisoh pun memberanikan diri mendekat ke bangkai kuda tersebut, guna mencari tahu apa gerangan yang terjadi, tanpa di sengaja kholisoh pun melihat sebuah benda menggantung di kepala kuda.

Karena di dorong oleh sebuah rasa penasaan, kholisoh akhirnya mendekat dan mengambil sebuah benda yang tergantung di kepala kuda tersebut, dan ternyata benda tersebut sebuah azimat ( azimat ilmu pelet kholisoh ), dan pada saat kholisoh sudah menjauh dari bangkai kuda tersebut, binatang buas segera melalap bangkai seekor bangkai kuda, yang sedari tadi hanya bisa di kerumini tanpa bisa di lalapnya. Dalam hati kholishoh membatin, “barangkali benda inilah yang menyebabkan binatang-binatang buas tidak berani memakan kuda yang sudah mati itu”

kholisoh pun setalah mendapatkan benda tersebut ( azimat ilmu pelet kholisoh ) langsung bergegas pulang, pada saat melintasi halaman istana, dari kejauhan Raja Harun Al- Rasyid, Melihat Kholisoh melintas, akhirnya pun Raja memanggilnya

“hai, kamu sini…!” panggil sang Raja, kholishoh terpaksa berhenti, kemudian sembari munduk-munduk berjalan ke hadapan baginda yang sore itu sedang duduk-duduk di serambi istana. 

Kamu siapa? Tanya Baginda, dengan hormat kholishoh pun menjawab, “Saya Kholishoh Baginda, budaknya Baginda”. Dalam hati Sang raja penasaran dan bergumam, (masa iyaa sih ini si kholishoh, perasaan si kholishoh ini orangnya wwireng, tur wwwwelek, kok jadi tambah kinclong ayu and semok yah).

Dari pertemuan inilah Raja Harun akhirnya terkena pengaruh kekuatan magis, yang terdapat pada azimat tersebut ( azimat ilmu pelet kholisoh ), pada akhirnaya Detik berganti menit, menit berganti jam, Raja Harun dimabuk cinta ( terkena pengaruh kekuatan azimat ilmu pelet kholisoh ) tak bisa tidur semalaman. khamer asmara agaknya telah menggangu pikirannya, sore tadi seorang budak wanita telah merebut segenap hatinya. Tanpa disadari malam itu energi jimat sedang menjalar keseluruh bagian tubuh sang raja.

Keseokan harinya, sang raja akhirnya memanggil kholishoh, kemudian berterus terang bahwa dia sangat mencintainya. Akhirnya terjalinlah sebuah hubungan antara Raja dan Budak.
Dulu orang hanya bisa beranggapan
Cintanya laksana pungguk merindukan bulan
Jika sang isim sudah tergenggam
Kata-kata bijak hanyalah bualan
Singkat cerita,karena raja harun sudah terkena pengaruh dari daya kekuatan magis yang terdapat pada azimat ilmu pelet kholisoh, sehinga sangat wajar sekali jika kholishoh pun pada akhirnya menjadi seorang wanita yang teramat dicintai oleh raja harun, segala permintaannya pasti akan dikabulkan oleh sang raja, meskipun statusnya adalah hamba sahaya, kehidupannya seperti ratu yang bebas merdeka, bergelimang harta emas, mutiara, permata dan sebangsanya.

Keinginan dan tindakannya selalu di amini oleh sang raja, kemanapun kholishoh pergi disitu sang raja selalu setia mengiringi, dimata sang Raja Kholishoh bagaikan marjan (ratna manikam) yang harus selalu dipegang.karena pengaruh daya kekuatan ilmu pelet yang sudah merasuk kedalam diri sanga raja, membuat sang raja agaknya sangat takut jika sang ratna diambil orang. sampai-sampai ketiga permaisuri yang cantiknya naudzubillah pun sering tak diindahkan. semua orang, baik panglima dan pujangga istana pun tak ada yang dihiraukan. tak terkecuali Abu Nawas…

Suatu hari Abu Nawas masuk ke istana, menghadap sang raja untuk mendendangkan bait-bait madah (syair pujian) untuk sang raja. tak seperti biasanya, sang raja kali ini tidak menghiraukan pujian abu nawas, perhatiannya hanya tercurah pada kholishoh yang selalu disampingnya. puluhan bait syair madah yang keluar dari mulut abu nawas hanya manjing kuping tengen metu kuping kiwa. merasa tidak dihiraukan, Abu nawas pun menghormat untuk pamit pulang sambil mendendam rasa kecewa.
ketika melewati pintu gerbang istana abu nawas berhenti kemudian menulis sebuah bait syair di pintu gerbang tersebut :

لقدْ ضاعَ شعري على بابكمْ *** كما ضاعَ حلي على خالصة
Sungguh! syairku hilang di gerbang istanamu
sebagaimana hilangnya permata karena kholishoh

ke esokan harinya, istanapun dibuat gempar ….., Karena ada yang melapor, apa yang sudah dilakukan abu nawas akhirnya sampai ke telinga kholishoh. merasa tersindir, dengan syair hija (puisi pelecehan), kholishoh pun mengadu kepada Raja. Ia meminta agar sang raja memancung Abu Nawas karena telah melecehkan dirinya.

Mendengar aduan dari kekasih hatinya, Sang raja pun marah dan akan menghukum pancung pada Abu Nawas. Lalu dipanggillah si Abu Nawas untuk di interogasi dan dikonfirmasi sebelum eksekusi hukuman dilakukan. Abu Nawas memenuhi panggilan dan juga mendengar bahwa akibat coretan syair hija dipintu gerbang Istana itu, ia akan menerima hukuman pancung. Antara takut dan rasa tegar si Abu Nawas memenuhi panggilan Raja.

Ketika akan melewati pintu gerbang, Abu Nawas berjalan sambil mendekat ke daun pintu yang terdapat coretan syair hijanya, pelan dan pasti ia pun berjalan pelan sembari tangannya menghapus perut huruf Ain yang ada di dua lafadz ضاعَ .

Syair yang semula berbunyi
لقدْ ضاعَ شعري على بابكمْ *** كما ضاعَ حلي على خالصة
Kini berubah menjadi

لقدْ ضاءَ شعري على بابكمْ *** كما ضاءَ حلي على خالصة
Akhirnya, sampailah si Abu Nawas di depan singgasana Raja. Disana ia melihat alat-alat untuk persiapan eksekusi hukuman pancung pada dirinya. Interogasi dilaksanakan.

“Hai Abu Nawas, kenapa kamu melecehkan kholishoh?”
“Saya tidak melecehkan kholishoh, sungguh paduka….!”

(Sang Raja sangat geram dengan kemarahannya)
“Haah.., jangan mangkir!, Dipintu gerbang, kamu kan yang menulis
لقدْ ضاعَ شعري على بابكمْ *** كما ضاعَ حلي على خالصة ,

(dengan tenang dan hati tegar abu nawas menjawab)
“sungguh saya tidak menulis itu yang mulia, yang saya tulis adalah
لقدْ ضاءَ شعري على بابكمْ *** كما ضاءَ حلي على خالصة
(Sungguh! syairku bercahaya di gerbang istanamu,
sebagaimana bercahayanya permata karena kholishoh).

Sang Raja yang tadinya Mukanya merah padam…, akhirnya menjadi putih cerah bersinar dan sambil tersenyum sang Raja berkata pada petugas eksekusi ” batalkan pemancungan untuk Abu Nawas”
Sementara Semua orang yang hadir disitu hanya bisa menganga menyaksikan kecerdikan si Abu Nawas yang mashur namanya.

Dalam kitab mu’jam al-buldan karya Yaqut Al-Hamawi, Abu Ali Al-Naisyaburi menilai persitiwa ini sebagai peristiwa lathif al-ikhtira’ (coining of word) atau daya cipta luar biasa yang hanya bisa dilakukan oleh ahli sastra tingkat tinggi. Abu Ali berkata : بيت قُلعتْ عينه فأَبصر (hanya dengan mengulik huruf Ain menjadi Hamzah, 180 Drajat Sikap Sang Raja Berubah..!”)

Hari berganti hari, lamanya waktu tak terasa telah berlalu. Sehingga pada suatu hari Kholishoh jatuh sakit, segenap tabib istana sudah dipanggil untuk mengobatinya. Tapi apalah artinya obat jika kematian sudah menjadi suratan dari yang maha kuasa. akhirnya Kholishoh pun meninggal dunia…

dipanggillah sorang perempuan ghasilah untuk mengurus dan memandikan jenazah Kholishoh, Kepada ghasilah ini sang raja berpesan untuk tidak buru-buru mengkafani kholisoh sampai Ia bisa memandang wajah kholisoh untuk yang terakhir kalinya.

(kata ghasilah sendiri diambil dari akar kata ghasala yang berarti mandi, kemudian mengalami reduksi makna menjadi perempuan yang berpropesi mengurus mayit).

Jenazahpun akhirnya dimandikan. Ketika si ghosilah melepas ikatan rambut kholishoh, ia menemukan sebuah benda ( azimat Ilmu pelet ) yang ternyata adalah jimat itu, lalu azimat tersebut ( azimat ilmu pelet kholisoh ) diambilnya dan diselipkan dirambutnya sendiri. Setelah pekerjaannya selesai, kemudian rajapun diperkenankan melihat jenazah untuk yang terakhir kalinya, ketika sang raja memandang wajah jenazah, sontak raut mukanya berubah, sambil buru-buru memalingkan muka, pandangan sang raja akhirnya tertubruk pada sosok perempuan ghosilah yang sudah mengenakan azimat tersebut ( azimat ilmu pelet kholisoh ). 

Seketika tanpa rasa sungkan sang raja bertanya,
“apakah kamu wanita yang masih sendiri apa sudah bersuami?”
“suami hamba telah meninggal baginda”
“”Sungguh Aku suka melihatmu dan Aku ingin kamu menjadi isteriku” “aduh Baginda jangan becanda” “tidak, aku serius”

Singkat cerita setelah jenazah kholishoh dimakamkan, sang raja pun menikahi perempuan ghosilah tadi. Seperti yang terjadi pada kholishoh dulu, ghosilah pun begitu sangat disayang dan dimanja oleh sang raja. Ia kini menjadi permaisuri raja yang akhirnya dikarunia dua orang anak. Sehingga suatu hari, Ratu ghosilah sakit, ia meminta dipertemukan dengan seorang syekh yang bernama Nuruddin Al-Ashfahani, lalu dipanggilah syekh untuk menghadap. 

Ketika sang syekh berada di kamarnya, Ratu ghosilah memberikan jimat ini kepada sang syekh, sambil berkata, “sesungguhnya benda ini ( azimat ilmu Pelet kholisoh ) kepunyaan kholishoh, aku mengambilnya ketika memandikan jenazahnya dulu”

lalu ia pun bercerita panjang lebar dari awal sampai akhir. Sang ratu meminta kepada syekh nuruddin menyalinnya menjadi dua yang nantinya diberikan kepada kedua anaknya. pada syekh Sang ratu berpesan

“salinlah benda ini syekh, berikanlah kepada para muslimin yang memang membutuhkannya, jangan dihalangi, meskipun begitu janganlah anda memberikan benda ini ke sembarang orang, cegahlah dari tangan-tangan wanita lacur, orang-orang yang tidak takut kepada Allah. Karena di dalamnya tersurat Ismul A’dzam”.

Cerita ini akhirnya tersebar kepenjuru negeri, konon waktu itu untuk mendapatkan salinan benda tersebut seseorang harus menebusnya sampai seribu dinar istilah orang sekarang menyebutnya dengan istilah mahar.

Isi yang terdapat pada Azimah ilmu pelet kholisoh tsb adalah 4 Ayat Mahabbah ( memiliki kandudungan ilmu Pelet ) dari 4 surat dalam Al-Qur’an, 19 asma’ mahabbah ( pelet ), 4 Nama malaikat muqorrbin, 4 Nama Malaikat pemimmpin Malaikat Khodam ruhani.

azimat Ilmu pelet kholisoh cara membuatnya
Tata cara membuatnya , Azimah ilmu pelet Kholisoh harus di tulis tepat di hari senin pertama ( Hijriyyah ) yg bulan lagi purnama(Tgl 14 Masehi ) menulisnya pagi2 jam 6- 8 setelah selesai menulis membaca masing-masing Ayat & Asma’ Mahabbah 41 x sambil memegang Azimah tsb di atas kepala, dan pada saat membuat harus mempunyai Wudhu.

Untuk para pembaca yang berminat dengan azimat ilmu pelet kholisoh yang sudah siap di gunakan, tanpa harus melakukan ritual yang menyusahkan, dan juga tanpa ada pantangan.

dalam artian azimat ilmu pelet kholisoh sangat praktis di gunakan anda hanya cukup membawanya saja dan mengikuti tata cara penggunaan nya.

Azimat ilmu pelet Kholisoh tersebut kami maharkan seharga
Rp 650.000,- ( sebagai biaya pengganti ritual )
yang akan anda dapatkan di antranya;
  • Azimat ilmu Pelet Kholisoh
  • Satu set media untuk mandi penyelarasan yang terdiri dari ; Minyak Mandi mubrok, Minyak Ambar, Garam Hikmah, serta Rajah pengasihan.
  • Silakan hubungi ustad Ustadz Abdurrahman Al- Anshor
    Hp 0823-2821-1151 | Pin BBM : D7E87B2B
Alamat Rumah
Silakan hubungi Ustadz Abdurrahman Al- Anshor
Hp 0823-2821-1151 | Pin BBM : D7E87B2B
Alamat Rumah
alamat Desa Jenang
Kecamatan Majenang
Kabupaten Cilacap
Jawa tengah
Praktek setiap hari senin – juma’at.
Jam 08 pagi – jam 8 malam.

Silahkan Kunjungi Situs Ilmupelet.net
Untuk Mendapatkan Informasi lengkap mengenai
tags: Azimat Pelet, azimat pelet kholisoh, ilmu pelet, ilmu pelet ampuh, ilmu pelet kholisoh, ilmu pelet praktis, ilmu pelet tanpa puasa, pelet

Posting Komentar untuk "Azimat Ilmu Pelet Kholisohn | Pelet Kholisoh | Azimat Pelet Kholisoh | minyak Pelet kholisoh"

bulu perindu
Ilmu Pelet Ampuh
bulu perindu